Istilah kedelai biasanya
digunakan untuk merujuk pada makanan atau bahan makanan yang berasal dari
kacang kedelai, yaitu jenis kacang-kacangan. Semua produk kedelai terbuat dari
kacang kedelai. Kacang kedelai mengandung protein, vitamin, mineral, serat dan
isoflavon (sejenis estrogen yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh).
Makanan tradisional yang terbuat dari kedelai adalah tahu, tempe dan miso.
Tetapi, sekarang ini produk makanan dari kedelai semakin berkembang, seperti
susu kedelai, yogurt, keju kedelai, roti, sereal, sosis kedelai, suplemen, dan
masih banyak lagi.
Selama bertahun-tahun produk
makanan kedelai telah dikonsumsi sebagai bagian dari makanan pokok, dan sebagai
sumber protein. Kamu bisa mendapatkan kacang kedelai di pasar atau supermarket
dalam bentuk kacang kedelai utuh yang kering atau yang dikalengkan. Selain itu,
ada juga dalam bentuk edamame, yaitu kacang kedelai yang sudah dipetik sebelum
sepenuhnya matang.
Di antara jenis kacang-kacangan
lainnya, kacang kedelai bisa diproses dengan berbagai macam cara. Kacang
kedelai dapat direndam dalam air, dimasak, dan disaring untuk dibuat menjadi
susu kedelai dan yogurt kedelai. Kacang kedelai juga bisa difermentasi menjadi
sebuah adonan yang disebut miso atau bisa juga dibuat menjadi kue dan tempe.
Selain itu, kedelai juga dapat ditemukan dalam makanan kemasan, seperti energy
bar atau sereal.
Nutrisi terbesar yang terkandung
dalam kedelai adalah protein. Kedelai adalah satu-satunya tumbuhan yang
mengandung seluruh asam amino esensial (9 jenis) yang diperlukan oleh tubuh.
Karena kandungan proteinnya yang banyak, kedelai sangat cocok menjadi pengganti
dari daging dan telur. Selain itu, kacang kedelai juga tidak mengandung
kolesterol dan mengandung lebih sedikit lemak dibandingkan daging dan susu.
Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa kedelai dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Penelitian
menunjukkan bahwa asupan protein kedelai dapat menurunkan kadar LDL (kolesterol
jahat). Selain itu, kedelai juga dapat memperlambat proses hilangnya kepadatan
tulang dan melindungi tulang dari osteoporosis. Sebuah analisis yang
diterbitkan tahun 2006 menyimpulkan bahwa asupan kedelai berhubungan dengan
penurunan risiko kanker payudara. Selain itu, penelitian juga menemukan manfaat
protein dalam kedelai dalam melindungi tubuh dari beberapa jenis kanker,
mengurangi gejala menopause, dan meningkatkan kinerja atletik. Beberapa
komponen yang terkandung dalam kedelai yang memberikan manfaat bagi tubuh
antara lain isoflavon, sterol, saponin, serat dan lemak omega-3 nabati. Saponin
bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh.
Tetapi hati-hati, jika kedelai
diproses terlalu matang, maka kedelai bisa mengandung senyawa karsinogenik,
yaitu senyawa penyebab kanker.
Ketika kedelai diekstrusi melalui
suhu tinggi, maka kedelai akan membentuk Textured Vegetable Protein (TVP).
Seluruh jenis kacang kedelai kaya akan lemak nabati. Jika kacang kedelai
dipanggang, panas akan mengubah lemak tersebut menjadi asam lemak, yang dapat
menyebabkan kanker dan penyakit jantung. Jadi, sebaiknya jangan mengonsumsi
kedelai yang sudah diproses, tetapi pilihlah produk kedelai seperti tahu,
tempe, atau miso.
Protein yang terkandung dalam kedelai adalah protein
berkualitas tinggi, setara dengan kualitas protein pada daging, susu, dan
telur. Protein pada kedelai memiliki Protein Digestibility Corrected Amino Acid
Score (PDCAAS) sebesar 1.0, nilai terbesar dari protein. Protein yang
terkandung dalam kedelai dapat memenuhi persyaratan asam amino esensial yang
diperlukan tubuh baik pada anak-anak usia lebih dari dua tahun maupun orang
dewasa. Protein pada kedelai juga sangat mudah untuk dicerna. The US Food and
Drug Administration (FDA) menyarankan kita mengonsumsi kedelai sebanyak 25 gram
per hari.
Semoga Info ini bisa bermanfaat… (^o^)V
No comments:
Post a Comment